Jumat, 03 Januari 2014

Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum



                                                                          Dosen Pembimbing
Drs.H. Normuslim,M.Ag.


Pengembangan Kurikulum
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
 KURIKULUM







PROGARAM STUDY S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
2013



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum”
Banyak kesulitan yang kami raskan namun berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah itu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan mudah-mudahan sumbangan pikiran kami yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kelancaran masyarakat umumnya dan pada diri kami khususnya.
Sebelum dan sesudahnya kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran sehingga makalah itu dapat terselesaikan pada waktunya, kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kririk dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Pada akhirnya hanya kepada  Allah Swt kami memohon perlindunngan dari kesesatan dan kemungkaran, semoga usaha kami yang kecil ini membawa manfaat dan berkah, baik didunia maupun diakhirat. Aamiin yaa rabbal alamin……..



                                                                         Palangka raya,  April 2013

                                                                                             Penyusun









DAFTR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... !!
DAFTAR ISI...................................................................................................................... !!!

BAB II PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A.    Latar belakang masalah............................................................................................. 4
B.     Rumusan masalah...................................................................................................... 4
C.     tujuan......................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
A.    Pembinaan kurikulum................................................................................................ 6
1.      Pengertian pembinaan kurikulum....................................................................... 6
2.      Ruang lingkup pembinaan kurikulum................................................................. 6
3.      Guru dan upaya pembinaan kurikulum............................................................... 7
B.     Pengembangan kurikulum......................................................................................... 8
1.      Pengertian pengembangan kurikulum................................................................ 8
2.      Pendekatan dalam pengembangan kurikulum.................................................... 9
3.      Tahap-tahap pengembangan kurikulum............................................................ 10

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12
A.    Kesimpulan .............................................................................................................  12
B.     Saran........................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA
 




BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah dan pendidikan secara teratur bagi pertumbuhan dan pembinaan anak dan generasi muda pada umumnya.Dalam masa kemajuan sekarang ini, setiap sekolah memerlukan beberapa orang guru, sehingga masing-masing anak akan mendapat pendidikan dan pembinaan dari beberapa orang guru yang mempunyai kepribadian dan mentalnya masing-masing. Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap anak didik. Pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi secara tidak sengaja, bahkan tidak disadari oleh guru. Melalui sikap, gaya dan macam-macam penampilan kepribadian dan kode etik guru, bahkan dapat dikatakan bahwa kepribadian dan kode etik guru akan lebih besar pengaruhnya dari pada kepandaian dan ilmunya, terutama bagi anak didik yang masih dalam usia kanak-kanak dan masa meningkat remaja, yaitu tingkat pendidikan dasar dan menengah, karena anak didik pada tingkat tersebut masih dalam masa pertumbuhan.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, di dalamnya mencakup perencanaan, penerapan, dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Pada prinsipnya pengembangan kurikulum berkisar pada pengembangan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang perlu diimbangi perkembangan pendidikan. Manusia, disisi lain sering kali memiliki keterbatasan kemampuan untuk menerima, menyampaikan dan mengolah informasi, karenanya diperlukan proses pengembangan kurikulum yang akurat dan terseleksi dan memiliki tingkat relevansi yang kuat. Dalam hal ini merealisasikannya maka diperlukan suatu model pengembangan kurikulum dengan pendekatan yang sesuai kemudian dilanjutkan dengan pembinaan kurikulum untuk meningkatkan mutuyang lebih baik. Untuk lebih lanjutnya akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalahnya yaitu:
1.      Bagaimana pembinaan kurikulum di sekolah?
2.      Bagaimana bentuk pengembangan kurikulum di sekolah?



C.     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:

1.      Untuk mengetahui pembinaan kurikulum di sekolah
2.      Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengembangan kurikulum di sekolah
 


BAB II
 PEMBAHASAN


A.    Pembinaan Kurikulum
1.      Pengertian pembinaan kurikulum
Istilah menunjukan pada suatu kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada. Bila kita sudah memiliki sebuah rumah, maka usaha kita sehari-hari dalam bentuk membersihkan rumah tersebut, memperbaiki cara-cara mengatur perabot yang ada dalam rumah tersebut, memperbaiki atau mengganti bagian-bagian dari rumah tersebut yangmengalami kerusakan, memperluas dan memperindah perkarangan rumah tersebut, dan kegiatan lain yang sejenis,itulah yang kita sebut dengan usaha pembinaan.[1]
Pengertian pembinaan diatas berlaku pula dalam bidang kurikulum, maka usaha kita melaksanakan kurikulum itu sebaik-baiknya, memperlengkapi alat-alat yang ada dari segi jumlah maupun mutunya,meningkatkn keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dituntut oleh kurikulum bersangkutan, melengkapi ruangan-rangan praktek yang dibutuhkanuntuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang pengajaran tertentu, dan kegiatan-kegiatan lain yang sejenis, itulah yang kita sebut dengan usaha pembinaan kurikulum. Dengan kata lain, kegiatan pembinaan kurikulum pada dasarnya adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan pelaksanaan kurikulum yang telah kita miliki, dengan maksud untk memperoleh hasil yang semakin baik. Pembinaan kurikulum berarti perubahan sektoral, berlangsung dalam jangka waktu pendek, dan bertujuan memperbaiki dan melengkapi sistem pendidikan yang sedang berjalan agar lebih efisien dan efektif melaksanakan tugasnya.
2.      Ruang Lingkup Pembinaan Kurikulum[2]
Ruang lingkup pembinaan kurikulum di lembaga pendidikan atau sekolah mencakup semua komponen kurikulum terutama yang mempengaruhi anak didik.Adanya peran dan posisi yang berbeda antara Kepala Sekolah dengan guru, maka ruang lingkup pembinaan kurikulum dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni pembinaan oleh Kepala Sekolah dan pembinaan oleh guru.

Lingkup Pembinaan oleh Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan kurikulum di sekolah yang dipimpinnya.Sehubungan dengan itu maka peranan Kepala Sekolah tidak hanya berperan sebagai pembina kurikulum tapi juga menjadi koordinator pembinaan kurikulum. Lingkup pembinaan yang menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah antara lain;
(a) Pencapaian tujuan lembaga pendidikan/sekolah.
(b) Efektivitas dan efisiensi strategi pelaksanaan kurikulum.
(c) Efektivitas dan efisiensi penggunaan sarana kurikuler.
(d) Menilai keberhasilan upaya pembinaan kurikulum, yang dilaksanakan staf.

Lingkup pembinaan kurikulum oleh para guru.
Ruang lingkup pembinaan kurikulum oleh guru mencakup antara lain:
(a) Proses belajar-mengajar atau hasil belajar
(b) Pelaksanaan bimbingan penyuluhan
(c) Pembinaan administrasi sekolah
(d) Pembinaan pribadi


3. Guru dan Upaya PembinaanKurikulum
Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan meningkatkan kualitas proses pengajaran dan hash belajar yang dicapai siswa. Oleh sebab itu aspek pembinaan mencakup proses belajar mengajar termasuk penilaian hash belajar, bimbingan dan penyuluhan, administrasi guru, dan pembinaan kompetensi profesional guru itu sendiri.
Berikut ini dijelaskan beberapa upaya pembinaan kurikulum yang bisa dilakukan oleh para guru di sekolah
Proses belajar mengajar adalah operasionalisasi dan kurikulum, khususnya garis-garis besar program pengajaran (GBPP) bidang studi tertentu. Upaya yang bisa dilakukan agar pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam GBPP adalah sebagai berikut:
a. Menelaah GBPP -
Dalam GBPP dikemukakan tujuankurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan/sub pokok bahasan, bahan pengajaran dan penyebaran pokok bahasan berdasarkan kelas/caturwulan/Semester.
Telaahan guru terhadap GBPP terutama untuk menetapkan
(1) berapa banyak pokok bahasan dalam satu caturwulan/semestersesuai dengan tujuan instruksionalnya. Hal mi penting untuk.membaginya kedalam jumlah pertemuan mengajar tatap muka, sehingga memudahkan dalam menyusun satuan pelajaran. Misalnya dalam satu caturwulan/Semester tersedia 14 pertemuan nyata sehingga setiap pertemuan dapat dihitung jumlah pokok bahasan/sub pokok bahasanya. Dengan carainimaka kurikulum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
(2) Materi apa yang harus dikuasai dan disiapkan guru, sesuai dengan isi  bahan/pokok bahasan yang ada dalam GBPP. Melaluitelaahan mi guru dapat mencari dan menentukanbuku sumberyang paling sesuai dengan isi pokok bahasan.Bila ada pokokbahasan yang belum ada buku sumbernya, guru dapat mencari dan mengumpulkannya dan berbagai sumber yang ada, sekaligus menyusun sendiri uraian pokok bahasan tersebut dalam buku/catatantersendiri.
(3) jenis alat peraga dan sarana belajar yang diperlukan gunamengajarkan pokok bahasan tersebut. Alat-alat peraga apayang diperlukan, dan mana diperoleh (membeli, atau membuatsendiri) serta fasilitas lain yang diperlukan, harus dipersiapkan jauh-jauh sebelum me1ajar dimulai.
(4) pertanyaan-pertanyaan sebagai alat evaluasi materi/bahanpengajaran berdasarkan pokok bahasan tersebut. Guru dapat mengumpulkan atau menyusun-pertanyaan, dan berbagai sumber yang ada. Bila ada bank soal, maka guru dapat memilih Pembinaan Proses Belajar Mengajarsejumlah pertanyaan ‘untuk keperluan formatif dan penilaiansumatif.
Sebaiknya menelaah GBPP dilakukan guru pada away semester, bersama-sama dengan guru sejenis atau bidang studi lain. Akan lebih bermakna bila dilakukan dalam bentuk lokakarya dengan inisiatif Kepala Sekolah.
b. Menyusun satuan pelajaran
Berdasarkan telaahan GBPP setiap guru sebaiknya menyusun satuan pelajaran untuk satu semester. Penyusunan satuan pelajaran secara menyeluruh untuk satu semester akan dapat menjamin kesinambungan tujuan, bahan kegiatan belajar, dan penilaian. Manfaat lain, guru tidak direpotkan membuat satpel setiap kali akan mengajar. Bila setiap bidang studi telah memiliki satuan pelajaran menyeluruh untuk tiap semester, maka akanlebih mudah menilai keberhasilan kurikulum.
Penyusunan satpel menyeluruh sebaiknya’ dilakukan melalui kegiatan lokakarya pada awal semester (masa libur) dioordinasi oleh Kepala Sekolah dengan mengikutsertakan semua guru bidang studi.
c. Penyediaan sumber (alat) fasilitas belajar
Menyediakan sumber (alat) fasilitas belajar untuk siswa, seperti alat peraga, buku sumber, alat praktikum, bahan diskusi (topik-topikdiskusi), keperluan pameran, alat untuk kunjungan ke luar :kelas, dan lain-lain. Upaya pengelolaan sumber belajar dilakukan dan direncanakan sedini mungkin, sehingga pada waktu pelaksanaannya dapat berjalan lancar.Sumber belajar dapat diusahakan.me lalui berbagai cara misalnya membuat sendiri, menugaskan siswa, membeli, atau bekerja sama dengan orang lain/pihak lain (meminjam, dan lain-lain). Sebaiknya setiap kelas/ruang belajar disediakan sumber-suniber belajar sehingga memudahkan penggunaannYa.Sumber belajar untuk setiap bidang studi dapat berbeda sesuai dengan hakikat dan materi bidang studi. Kerja samaanta guru yang mengajar bidang studi yang sama dalam menyiapkan sumber belajar akan mempermudah penyediaan sumber belajar.
Sumber-sumber belajar dalam proses pengajaran terdiri atas manusia, bahan tertulis, media dan alat peraga, dan pengalaman belajar siswa itu sendiri.

d. Penilaian hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh para siswa dapat dijadikan salah satu ukuran dan keberhasilan proses belajar-mengajar. Hash tersebut nampak dalam hal perubahan intelektual terutama.mengenai pemahaman konsep, prinsip, hukum, teori yang ada dalam bidang studi yang dipelajarinya, kemampuan memecahkan masalah berdasarkan prinsip-prinsip pengetahuan ilmiah, kemampuan menganalisis dan menginterpretasi permasalahan yang dihadapinya dan kemampuan memberikan pertimbangan terhadap sesuatu gejala, masalah, objek, dan lain-lain atas dasar kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu.
Hasil belajar lainnya adalah sikap dan tingkah laku yang dinyatakan oleh para siswa setelah menempuh pengalaman belajar/ nya. Hasil-hasil tersebut dapat diketahui guru melalui berbagai caraantara lain melalui tes (tertulis, lisan, tindakan), observasi pada waktu siswa melakukan kegiatan belajar, mengadakan analisis pekerjaan siswa, wawancara dengan siswa, menghimpun informasimengenai kemajuan belajar siswa dari berbagai sumber.
B.     Pengembangan Kurikulum
1.    Pengertian pengembangan Kurikulum
Istilah pengembangan menunjukan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, dimana suatu kegiatan tersbut penilaian dan penyempurnnaan  tehadap alat atau cara tersebut dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya, maka berakhirlah kegiatan pengembangan tersebut.
Pengertian pengembangan diatas, berlaku pula dalam bidang kurikulum. Kegiatan pengembangan  kurikulum mencakup penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan disekolah-sekolah  yang disertai dengan penilaian  yang intensif, dan penyempurnaan yang dilakukan terhadap komponen-komponen tertentu dari kurikulum tersebut atas dasar hasil penelitian. Bila kurikulum itu sudah dianggap sudah cukup mantap, setelah mengalami penilaian dan penyempurnaan, maka berakhirlah tugas pengembangan kurikulum tersebut untuk kemudian dilanjutkan dengan tugas pembinaan. Hal ini berlaku pula untuk setiap komponen kurikulum, misalnya pengembangan metode meengajar,pengembangan alat  pelajaran, dan sebagainya.
Sinonom dengan “curriculum development”. Pengembangan kurikulum berarti perubahan dan peralihan total dari kurikulum kekuriulum lain.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang lebih baik. Dengan kata lain, pengembagan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum.



2.    pendekatan dalam pengembangan kurikulum
Ada tiga jenis pendekatan yang ditempuh didalam pengembangan kurikulum yaitu pendekatan yang berorentasi pada bahan-bahan pelajaran, pendekatan yang berorentasi pada tujuan pengajaran dan pendekatan dengan pola organisasi bahan.
a)    Pendekatan  yang berorentasi pada bahan pelajaran
Dalam pendekatan ini, pertanyaaan yang pertama-tama timbul pada waktu menyusun kurikulum adalah bahan atau materi apakah yang perlu diajarkan kepada siswa?
Bila telah dikemukan pokok-pokok bahan yang diajarkan, maka penguraian lebih lanjut dari bahan tersebut. Kalau didalam pemikiran penyusunan kurikulum ada semacam tujuan  yang ingin dicapai melalui kurikulum tersebut, tujuan ini masih bersifat smar-samar dan sering tidak dirumuskan secara jelas.

b)   Pendekatan yang berorentasi pada tujuan pengajaran
Dalam pendekatan yang kedua ini, pertanyaan yang pertama-tama timbul pada waktu menyusun kurikulum adalah tujuan-tujuan apakah yang ingin dicapai, atau pengetahuan, keterampilan dan sikap apakah yang kita harapkan  dimiiki oleh siswa setelah menyusun kurikulum ini?
Sebagai jawaban terrhadap pertanyaan tersebut, kemudian dirumuskan tujuan-tujuan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kita harapkan secara jelas.
Atas dasar tujuan-tujuan diatas itulah selanjutnya ditetapkan pokok-pokok bahan pelajaran dan kegiatan belajar mengajar, yang kesemuaannya itu diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang dinginkan.
c)    Pendekatan dengan pola organisasi bahan[3]
Pendekatan dengan  pola organisasi bahan ini dapat dilihat dari pola pendekatan yaitu sebagai berikut :
1)    Pendekatan pola subject matter curiculum : pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran secara terpisah-pisah, misalnya sejarah,ilmu bumi, biologi,dan fisika(berhitung).
2)    Pendekatan dengan pola correlated curriculum : pendekatan dengan pola mengekompokan beberapa mata pelajaran (bahan) yang seiring, yang biasa secara dekat berhubungan. Mengapa demikian ? hal ini wajar karena kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa sehari-hari tidak terjadi secara tersendiri, paling tidak terjadi dari beberapa segi kehidupan yang terjalin didalamnya.
3)    Pendekatan pola integrated curriculum : pendekatan ini didasarkan pada keseluruhan hal  yang mempunyai arti tertentu. Ada tiga otoritas kurikuler yang perlu diperhatikan diantaranya sebagai berikut:

Ø  Otoritas institusional , pendekatan ini tanggung jawab pengoperasian pendidikan ada pada spesialis, administator, dan guru. Sedangkan kebutuhan, karekteristik, minat peserta didik diteiti serta mempengaruhi pengambilan keputusan  yang bersangkutan. Tetapi peserta didik tidak mempunyai peranan dalam menentukan tujuan dan bahan. Sehubungan dengan itutugas guru adalah motivator peeserta didik, mengembangkan transfer,menilai keberhasilan dan keseluruhan program(kegiatan).
Ø  Otoritas shared membership ,pendekatan ini dikembangkan oleh orang-orang yang berkepentingan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan peserta didik. Hal yang menonjol dalam pendekatan ini adalah kedudukan peserta didik(sebagai anggota) diakui. Peserta didik berpartisipasi dalam menentukan tujuannya dan upaya pendidikan. Mereka bergantung pada otoritas institusional, tetapi bersama-sama dengan guru menentukan aturan.
Ø  Otoritas individual, peserta didik merupakan otoritas yang menentukan tujuan, upaya atau kegiatan dan efektivitas belajar dalam pendekatan ini.peserta didik didorong untuk menemukan kemampuannya sendiri,untuk belajar sendiri. Dengan demikian, peserta didik memerlukan kebebasan untuk berpikir dan bereksplorasi.

3.      Tahap-tahap pengembangan kurikulum[4]
Ada tiga tahap pengembangan kurikulum yaitu sebagai berikut :
a)      Tahap pengembangan tingkat lembaga
1)    Perumusan tujuan institusional, sumber-sumber yang dapat dimanf`atkan dalam merumuskan tujuan institusional  sekurang-sekurangnya ada tiga sumber yaitu tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, pandangan atau harapan masyarakat dan dunia pekerjaan, dan harapan lembaga pendidikan yang lebih tinggi,
2)    Penetapan si dan program, struktur program yang meliputi penetapan adalah : jenis-jenis program pendidikan (umum, akademis, keterampilan dan lain-lain),sistem/jumlah kelas dan unit waktu yang digunakan semester, jumlah bidang study yang diajarkan dalam setiap harinya dan jumlah jam pelajaran untuk setiap bidang study per hari.
3)    Penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum, yang meliputi empat cakupan yaitu : pelaksanaan pengajaran, pengadaan penilaian, pengadaan bimbingan dan penyuluhan, dan pelaksanaan administrasi dan supervisi.
b)      Tahap pengembangan setiap bidang study
1)    Merumuskan tujuan kurikuler
2)    Merumuskan tujuan pengajaran
3)    Menetapkan pokok bahasan/ sub pokok bahasan
4)    Menyusun garis-garis besar program pengajaran(GBPP)
5)    Menyusun pedoman khusus
c)      Pengembangan program pengajaran dikelas
 Dalam mengembangkan program pengajaran dikelas, GBPP bidang study yang ada harus dikaji dan diolah oleh para guru sehingga menjadi satuan-satuan bahan pelajaran yang akan disajikan kepada siswa.
  Satuan bahan adalah satuan konsep, pengertian atau masalah yang dapat disajikan kepada para siswa dalamwaktu dua sampai delapan jam pelajaran. Satuan-satuan bahan ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh paranguru dalam menyusun program pengajaran dikelas. Tugas guru dalam menyusun program pengajaran ini berarti para guru secara langsung menjadi engembangan kurikulum.

BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan

Kegiatan pembinaan kurikulum pada dasarnya adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan pelaksanaan kurikulum yang telah kita miliki, dengan maksud untk memperoleh hasil yang semakin baik. Pembinaan kurikulum berarti perubahan sektoral, berlangsung dalam jangka waktu pendek, dan bertujuan memperbaiki dan melengkapi sistem pendidikan yang sedang berjalan agar lebih efisien dan efektif melaksanakan tugasnya.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang lebih baik

B.     Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua sebagai calon seorang guru, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang lebih baik untuk kedepannya nanti.



 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Muhammad dkk.1998.”Pengembangan Kurikulum”. Bandung :      cv Pustaka Setia

Ladjid, Hafni. 2005. “pengembangan kurikulum menuju kurikulum berbasis kompetensi”.
Ciputat: Quantum Teaching

Sudjana, Nana.2002.”Pembinaan Dan Pengebangan Kurikulum Di Sekolah”. Bandung :Sinar Baru Algensindo

Soetopo, Hendyat Dan Wasty Soemanto.1993.”Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum”. Jakarta: Bumi Aksara






[1] Soetopo, Hendyat Dan Wasty Soemanto.1993.”Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum”. Jakarta: Bumi Aksara.hal:43-45

[2] Sudjana, Nana.2002.”Pembinaan Dan Pengebangan Kurikulum Di Sekolah”. Bandung :Sinar Baru Algensindo.hal:103-110

[3][3] Ahmad,Muhammad dkk.1998.”Pengembangan Kurikulum”. Bandung :              cv Pustaka Setia.hal:75-78

[4] Ladjid, Hafni. 2005. “pengembangan kurikulum menuju kurikulum berbasis kompetensi”.Ciputat:QuantumTeaching.hal:15-22